Sunday, 15 December 2013

Puisi


Elegi di Oktober
Oleh: Azmi Labohaji

Aroma di ujung hayat, ah begitu menyayat
Ada amis darah, ada amis daging, ada sejuta amarah peluru menembus daging
Terbaring mata memandang entah surga-neraka
Elegi di Oktober
Jalan-jalan direnangi air mata, jalan-jalan dihiasi teriakan histeria
Menang! Menangis!
O, elegi di Oktober
Ini kali kitab sejarah dicatat dengan tinta darah
pada halaman dua nol satu satu
dengan nada-nada sendu

O, elegi di Oktober
Mawar yang dulu mekar mewangi gagah berani
kini terbaring sunyi.
Sungguh sunyi!

                                                Oktober 2011

No comments:

Post a Comment