
Di sini saya sama sekali tidak menganjurkan Anda untuk memaki karena perbuatan memaki amat cepat dicatat oleh malaikat Tuhan ke dalam buku dosa. Nah, bila Anda kadang dengan keadaan jiwa yang tak kuasa lagi menahan amarah, menahan kesal, atau menahan sesuatu perhal yang mengusik tubuh Anda, semisal ada si Gam meujanggot yang mengusik Anda saat menjawab soal ujian, atau saat nama Anda tak tertera dalam daftar pengumuman berita kelulusan, bertasbihlah, bertasbihlah, atau sesekali membaca puisi ini.
Wa Geu Pap
Oleh: Azmi Labohaji
Ini kali aku memaki
Buat negeri dan orang yang kubenci
Negeri macam apa ini orang macam apa ini?
Wa Geu Pap
Banyak orang melarat mencari nasi
Makin banyak pencuri pakai dasi
Aku semakin benci melihat ini orang dan ini negeri!
Wa Geu Pap
Kian banyak orang menyanyikan lagu kematian sendiri
Oh, ini tanda apa?
Oh, ini bala namanya apa?
Negeri semakin kacau
Orang-orang jadi galau.
Wa Geu Pap,
Kata nenekku jika kau hendak mengupat
Katakan saja Wa Geu Pap!
Kau akan selamat….
Rangkang Blang, Maret 2012
Puisi ini pernah dimuat pada Harian Serambi Indonesia tertanggal 25 Maret 2012
i like it
ReplyDelete